Lapas Martapura Mendukung Penuh Kegiatan penelitian Taruna Poltek Pin Dalam Rangka Ketahanan Pangan Peremajaan Tanaman Hortikultura

Header Menu


Lapas Martapura Mendukung Penuh Kegiatan penelitian Taruna Poltek Pin Dalam Rangka Ketahanan Pangan Peremajaan Tanaman Hortikultura

FAKTA INVESTIGASI
Rabu, 16 April 2025

 


Oku Timur -- Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Martapura melaksanakan kegiatan peremajaan tanaman di area lahan pertanian milik lapas. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 16 April 2025, dimulai pukul 10.00 WIB dan diikuti oleh jajaran petugas serta taruna dari Politeknik Ilmu Pemasyarakatan.


Peremajaan tanaman ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dan program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kedua program tersebut menekankan pentingnya peran seluruh elemen, termasuk lembaga pemasyarakatan, dalam menjaga ketahanan pangan nasional.


Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kasubsi Giatja, Dicki Novriandi, yang menyampaikan bahwa peremajaan ini tidak hanya sebagai rutinitas pertanian, melainkan sebagai bentuk nyata kontribusi Lapas Martapura terhadap misi besar negara dalam menghadapi tantangan pangan ke depan.


Tanaman yang dipilih untuk peremajaan kali ini adalah jenis hortikultura yang mudah tumbuh dan memiliki nilai ekonomi tinggi, yaitu terong, tomat, dan cabai. Ketiga tanaman ini sebelumnya telah ditanam, namun seiring waktu sebagian besar sudah tidak produktif dan perlu diganti.


Lahan pertanian yang digunakan terletak di area brangang Lapas Martapura. Lahan ini telah diolah sebelumnya agar siap tanam dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Seluruh kegiatan dilakukan dengan semangat gotong royong dan kerja sama antara petugas dan taruna.


Selain bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan bagi warga binaan. Mereka dilibatkan secara aktif dalam proses penanaman sebagai bagian dari pembinaan kerja dan peningkatan keterampilan.


Diharapkan kegiatan ini dapat terus berkelanjutan dan menjadi contoh bagi lapas-lapas lain di Indonesia dalam mengembangkan program pertanian yang produktif dan mandiri. Hal ini sekaligus memperkuat peran lembaga pemasyarakatan dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.


Dengan adanya kegiatan ini, Lapas Martapura membuktikan bahwa institusi pemasyarakatan bukan hanya tempat pembinaan narapidana, tetapi juga agen pembangunan yang turut serta menjaga ketahanan pangan nasional.


Tim investigasi